Sejarah Lengkap dan Raja-raja Kerajaan Demak
A. KERAJAAN DEMAK
Kerajaan Demak yang didirikan pada tahun 1475
M merupakan kerajaan Islam pertama sekaligus yang terbesar yang terdapat di
pulau Jawa. Kerajaan Demak terletak pada lokasi yang sangat strategis
sehingga memiliki pengaruh yang cukup signifikan di wilayah nusantara pada saat
itu. Kerajaan ini terletak di tepi laut, spesifiknya di antara pelabuhan
Bergota (pada masa itu merupakan pelabuhan dari kerajaan Mataram Kuno dan
Jepara) sehingga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dagang dari berbagai
wilayah. Selain karena posisi yang strategis ini, kerajaan Demak pada masa itu
juga memiliki daerah pertanian yang cukup luas sehingga mampu menjadikan
kerajaan ini sebagai salah satu kerajaan yang memiliki peranan besar dalam
aktivitas perekonomian antar pulau.
B. AWAL BERDIRI DAN
SILSILAH KERAJAAN DEMAK
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah
pada tahun 1475 M. Sebelum menjadi sebuah kerajaan, Demak sebenarnya merupakan
bagian dari kerajaan Majapahit, yaitu sebagai sebuah Kadipaten dengan Raden
Patah sebagai Adipatinya. Namun, pada masa dimana kerajaan Majapahit mengalami
kemunduran, Demak yang dipimpin oleh Raden Patah dibantu para pengikutnya mulai
memberontak dan perlahan memisahkan diri dari kerajaan Majapahit, dengan
puncaknya terjadi ketika Demak menyerang Majapahit dan kemudian berdirilah
Kerajaan Demak dengan Raden Patah sebagai raja pertama. Raden Patah yang juga
dikenal dengan nama Penambahan Timbun berhasil memimpin kerajaan Demak menjadi
salah satu kerajaan terbesar di pulau Jawa setelah runtuhnya kerajaan
Majapahit. Namun pada tahun 1507 M Raden Patah turun tahta dan digantikan oleh
putranya yaitu Pati Unus yang memimpin kerajaan Demak hingga tahun 1521 M
sebelum beliau wafat dan digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Trenggana,
dimana pada masa kepemimpinan Sultan Trenggana inilah kerajaan Demak berhasil
mencapai puncak kejayaannya. Pada masa tersebut kerajaan Demak berhasil
menguasai Banten, Sunda Kelapa (Jayakarta) dan Cirebon. Selain itu, mereka juga
berhasil menyerang Portugis dan mematahkan hubungan Portugis dengan beberapa
kerajaan, sehingga semua kerajaan di wilayah pantai utara Jawa tunduk pada
Kerajaan Demak. Kerajaan Demak juga berperan penting dalam penyebaran syiar
Islam pada masa itu. Dengan dukungan para Wali Songo mereka berhasil menjadi
pusat penyebaran syiar Islam pada masa itu. Namun setelah Sultan Trenggana
wafat pada tahun 1546, kerajaan Demak mulai diterpa konflik internal. Terjadi
perebutan kekuasaan di antara sesama anggota keluarga kerajaan. Putra tertua
Sultan Trenggana yaitu Sunan Prawata yang seharusnya menjadi ahli waris,
dibunuh oleh Arya Penangsang yang kala itu menjadi Bupati Jipang, dan setelah
itu ia menguasai tahta kerajaan Demak. Namun kemudian pangeran Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) yang didukung oleh keluarga kerajaan yang tidak setuju atas tahta
kerajaan yang dipegang oleh Arya Penangsang berhasil mengalahkan Arya
Penangsang, sehingga berpindahlah tahta kerajaan Demak ke tangan Jaka Tingkir.
Sejak saat itu, ibukota kerajaan Demak yang berada di Bintoro dipindahkan
ke wilayah Pajang.
C. Sumber Sejarah Kerajaan Demak Beserta Raja
Raja dan Peninggalannya:
Kerajaan Demak pada mulanya merupakan sebuah kadipaten dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit sendiri memang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara, wilayahnya sendiri hingga mencapai kawasan Asia Tenggara lainnya. Namun pada masa runtuhnya kerajaan Majapahit, Demak kemudian memisahkan diri dan akhirnya menjadi sebuah kerajaan. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475 dan menjadi kerajaan bercorak Islam pertama kali di tanah Jawa. Raja pertama yang memimpin adalah Raden Patah.
2.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Sejarah kerajaan Demak hingga runtuh memang menarik untuk disimak. Kerajaan Islam pertama ini memang terbilang tidak berumur panjang karena hanya sampai pada masa kepemimpinan raja ke 5 saja Demak sudah runtuh. Kerajaan Demak runtuh karena terjadinya pemberontakan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir atau dikenal dengan Hadiwijoyo yang ingin merebut pemerintahan Arya Penangsang. Pemberontakan tersebut terjadi pada tahun 1549 dan kemudian Arya Penangsang tewas dalam pemeberontakan itu. Dengan tewasnya sang raja maka berakhirlah kerajaan Demak dan kemudian berganti era menjadi kerajaan Pajang.
3.
Nama Raja-Raja Kerajaan Demak
Menguak tentang sejarah kerajaan Demak hingga runtuh memang tidak bisa dilepaskan dari nama-nama rajanya. Raja kerajaan Demak yang pertama kali sekaligus pendiri adalah Raden Patah pada tahun 1474 kemudian masa kepemimpinannya digantikan oleh Pati Unus yang merupakan anak dari Raden Patah. Raden Patah sendiri bergelar Senapati Jumbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Julukan yang melekat pada raja Demak yang kedua ini adalah Pangeran Sabrang Lor. Kemudian tahta berikutnya diteruskan oleh Trenggana. Pada masa kepemimpinan Trenggana, kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya. Kemudian tahta dilanjutkan oleh Sunan Prawoto pada tahun 1546-1549. Pada masa raja Sunan Prawoto terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Penangsang yang akhirnya menjadi raja Demak ke 5.
4. Peninggalan Kerajaan Demak
Di setiap kerajaan pada masa lampau pastinya memiliki peninggalan. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti adanya dari kerajaan itu sendiri. Kemudian peninggalan sejarah kerajaan Demak hingga runtuh yang paling terkenal adalah Masjid Agung Demak yang masih kokoh berdiri hingga saat ini. Masjid tersebut merupakan bukti kemegahan kerajaan Demak di masa lampau. Yang menjadikan menarik adalah semua bangunan terbuat dari kayu. Tiang penyangga masjid pun terbuat dari tatal (sisa kayu) yang disatukan. Kemudian peninggalan yang masih terasa hingga saat ini adalah perayaan Sekaten yang populer hingga sekarang. Sekaten sendiri diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masa kerajaan Demak sebagai dakwah. Beliau mengajarkan agama Islam tanpa merusak adat istiadat setempat.
Comments
Post a Comment