Sistem Penginderaan Jauh Fotografik dan Berbagai Jenis Film dan Foto serta sifat-sifatnya
Sistem
Penginderaan Jauh Fotografik dan Berbagai
Jenis Film dan Foto serta sifat-sifatnya
1. Sistem
Penginderaan Jauh Fotografik
Sistem Penginderaan jauh
fotografik yaitu sistem penginderaan jauh yang di dalam merekam obyek
menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan film sebagai detektor, serta memanfaatkan
tenaga elektromagnetik. Perekaman obyek atau pemotretan dapat dilakukan dari
udara maupun dari antariksa. Hasil rekamannya setelah diproses menjadi foto
udara atau foto satelit. Penginderaan jauh fotografik pada umumnya menggunakan
tenaga alamiah. Matahari merupakan sumber tenaga yang utama, sedangkan sinar
bulan dan sinar buatan bisa digunakan pada waktu malam hari.Obyek yang
digambarkan pada foto udara terbatas pada obyek yang tampak, yaitu obyek di
permukaan bumi yang tidak terlindung oleh obyek lainnya. Obyek di bawah
permukaan tanah yang tertutup oleh vegetasi tidak dapat tergambar pada foto
udara. Meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi dapat ditafsirkan
berdasarkan obyek yang tampak. Sebagai contoh, jenis batuan yang dapat ditafsirkan
berdasarkan topografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.
Unsur Pokok Pembentuk Sistem
Penginderaan Jauh Fotografik
1. Tenaga
Tenaga
mencerminkan kapasitas kerja fisik. Kerja fisik dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu dengan menggerakkan obyek dengan menggunakan daya, dengan memanasi
obyek, atau dengan menimbulkan perubahan keadaan suatu benda. Tenaga radiasi
ialah tenaga yang dikandung oleh radiasi elektromagnetik sehingga menyebabkan
detektor berubah secara fisik, baik detektor yang berupa film maupun detektor
lainnya.
Penginderaan
jauh sistem fotografik pada umunya menggunakan tenaga alamiah, yaitu matahari
sebagai sumber tenaga yang utama. Tenaga yang digunakn memilki panjang
gelombang 0,3m hingga 0,9m. Disamping sinar matahari, dapat pula digunakan
sinar bulan maupun sinar buatan apabila pemotretannya dilakukan pada malam
hari.
Didalam
perkembangannya kemudian, orang dapat melakukan pemotreten dengan menggunakan
tenaga diluar spektrum tampak, yaitu spektrum infra merah hingga panjang gelombang
0,9 m dan spektrum ultraviolet dekat hingga panjang gelombang 0,3 m.
Disamping itu juga dapat dilakukan pemotretam dengan menggunakan gabungan
antara spektrum tersebut maupun dengan rinciannya.
2. Obyek
Obyek
yang dapat dibedakan dalam foto udara terbatas pada obyek yang tampak, yaitu
obyek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh obyek lainnya. Obyek dibawah
permukaan tanah dan obyek dipermukaan tanah yang tetutup oleh vegetasi tidak
dapat tergambar pada foto udara. meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi
dapat ditafsirkan berdasarkan obyek yang tampak. sebagai contoh, jenis batuan
dapat ditafsirkan berdasarkan fotografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.
Ada
lima bentuk interaksi antara obyek dan tenaga, yaitu transmisi, serapan, pantulan,
hamburan, dan pancaran.
Didalam
bentuk transmisi, tenaga menembus obyek dengan mengalami perubahan kecepatan
sesuai dengan indeks pembiasan antara dua obyek yang bersangkutan. Tenaga
didalam bentuk panas maupun sinar dapat diserap oleh benda atau obyek. Tenaga
pantulan yaitu tenaga yang dipantulkan oleh benda dengan sudut datang sebesar
sudut pantulnya tanpa mengalami perubahan kecepatan. Hamburan yaitu pantulan
secara acak. Tenaga pancaran berupa tenaga serapan yang kemudian dipancarkan
oleh benda atau obyek penyerapnya.
3. Sensor
Sensor
penginderaan jauh fotografi berupa kamera. Bila kamera difokuskan ke jarak tak
terhingga, maka jarak dari lensa ke film disebut panjang fokus. Daerah atau
bidang tempat film pada saat pemotratan disebut bidang fokal. Sutter ialah alat
untuk menutup lensa setelah pemotretan yang diletakkan di belakang desa, tetapi
kadang-kadang jjuga pada bidang fokal didepan film.
Ada
lima jenis kamera yang digunakan didalam peginderaan jauh fotografi, yaitu
kamera kerangka untuk pemetaan, kamera kerangka untuk keperluan tinjau, kamera
panoramik, kamera strip, dan kamera multi spektral.
Kamera
kerangka (frame kerangka) yaitu kamera yang perekamannya untuk tiap lembar foto
dilakukan secara serentak, bukan bagian demi bagian. Kamera kerangka disebut
juga kamera metrik atau kamera kartografik. Kamera kerangka untuk keperluan
tinjau dirancang untuk menyajikan gambaran obyek dengan resolusi spasial yang
tinggi. Kamera panoramik termasuk kamera tinjau yang dirancang untuk memperoleh
foto dengan resolusi spasial yang tinggi. Sedangkan kamera strip bekerja tanpa
penutup lensa atau shutter. Kamera multi spektral berupa beberapa kamera yang
diarahkan ke satu titik fokus (multi kamera) atau satu kamera dengan beberapa
lensa (kamera multi lensa).
Lensa
berfungsi untuk memasukkan sinar dan memfokuskannya. Selain lensa, film dan
filter sangat besar pengaruhnya terhadap gambaran objek pada foto udara.
4. Keluaran
(Output)
Keluaran
sistem penginderaan jauh fotografik berupa foto udara dan foto satelit. Foto
udara pada umumnya dibuat dengan menggunakan pesawat terbang sebagai wahananya.
Meskipun demikian, terkadang foto udara dilakukan dengan menggunakan balon
udara, karena balon dapat mencapai ketinggian hingga 35 km, lebih tinggi dari
ketinggian pesawat terbang pada umumnya. Foto udara merupakan penyaji data yang
potensial. Sedangkan foto satelit sesuai dengan namanya, foto satelit dibuat
dengan menggunakan satelit sebagai wahananya.
2. Berbagai
Jenis Film dan Foto serta sifat-sifatnya
Jenis
Film dan Sifat- sifatnya
1. Film Hitam Putih
Meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
a)
Pengembangan,
merupakan pelaku reduksi akalin secara selektif
b)
Cuci
penghentian (Stop bath), untuk menetralkan larutan pengembang alkalin sehingga
menghentikan proses pengembangan.
c)
Fixing,
ialah untuk menghilangkan butir perak halid yang tidak dibuka dari elmusi,
memperkeras elmusi, dan membuatnya secara kimiawi stabil.
d)
Pencucian
(Washing), digunakan untuk mencuci film untuk menjaga agar film tersebut bersih
dari sisa-sisa larutan kimia yang dapat menurunkan kualitas citra.
e)
Pengeringan,
merupakan langkah terakhir baik pengeringan melalui udara pada suatu lingkungan
yang bebas debu maupun melalui pengeringan dengan pengeringan yang dipanaskan,
air dipindahkan dari material yang telah diproses tersebut.
2. Film
berwarna
Sebagian film untuk foto udara
dibuat untuk diproses menjadi negatif atau positif (beberapa jenis dapat diproses dengan dua
cara).
a)
Film
negatif berwarna, sama dengan citra negatif dalam film negatif hitam-putih,
artinya film negatif dibuka dan diproses dan selanjutnya dignakan untuk
menghasilkan suatu positif (biasanya pada kertas cetak berwarna). Negatif
berwarna menyajikan suatu gambaran yang geometri dan kecerahannya terbalik.
Positif yang dibuat dari negatif semacam ini menghasilkan geometri, keceraha
dan warna ddengan baik sesuai dengan benda asli yang dipotret.
b)
Film
berwarna terbalik (color reversal film) ialah film yang dapat diproses untuk
menghasilkan citra positif secara langsung pada film asli yang dibuka didalam
kamera. Slide berwarna merupakan hasil film berwarna terbalik yang banyak kita
kenal. Bentuk sejenisnya pada foto udara disebut diapositif berwarna atau
tranparansi positif berwarna.
Urutan pemrosesan untuk film
berwarna tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Mengaktifkan
lapis film yang peka biru.
2)
Film
dicelupkan pada pengembang.
3)
Film
dibuka kembali dengan sumber cahaya putih.
4)
Film
dicelupkan pada pengembang warna.
5)
Film
dicelupkan pada obat pembersih (bleach).
6)
Pada
saat cahaya dilewatkan menembus film selama pengamatan, lapis warna magenta
menyerap unsur hijau dan lapis cyan menyerap unsur merah. Unsur biru dilalukan
oleh lapis pembentuk warna kuning yang terang, menghasilkan kesan warna biru
pada citra. Warna lain dihasilkan dengan cara serupa.
Jenis
Foto Udara dan Sifat- sifatnya
1.
Foto Ultraviolet
Tenaga elektromatik yang
dipancarkan oleh matahari kebumi dihambat oleh atmosfer dengan pantulan,
serapan, dan hamburan. Pembuatan foto ultraviolet dapat dilakukan dengan
mengunakan kamera yang biasa digunakan untuk pemotretan pankromatik maupun
pemotretan inframerah.
Salah satu keunggulan foto
ultraviolet ialah untuk mendeteksi lapisan minyak pada air. Pada foto
ultraviolet, obyek yang berupa atap logam tidak dicat dan obyek yang berupa
aspal tampak dengan kontras lebih besar terhadap obyek lainnya. Hal inilah yang
memungkinkan penggunaan foto ultraviolet untuk menyadap data kekotaan terutama
untuk jaringan jalan. Foto ultraviolet dapat digunakan didalam bidang geologi,
khususnya untuk mendeteksi batuan kapur dan juga dapat digunakan dibidang
hidreologi untuk mendeteksi dan memantau sumberdaya air.
2.
Foto Ortokromatik
Foto ortokromatik dibuat dengan
film ortokromatik yang peka terhadap panjang gelombang 0,4 m – 0,56 m.
Kepekaannya berbeda dengan kepekaan film pankromatik dan film inframerah.
Ada dua manfaat foto ortokromatik
yaitu untuk studi pantai dan untuk survey vegetasi. Foto ortokromatik dalam
studi pantai digunakan untuk memotret dasar perairan pantai atau dasar perairan
laut dangkal. Untuk studi vegetasi, dengan menggunakan foto ortokromatik
vegetasi berdaun hijau tergambar dengan cukup kontras karena film ortokromatik
sangat peka terhadap saluran hijau yang memungkinkan untuk identifikasi rinci
atas vegetasi.
3.
Foto Pankromatik Hitam-Putih
Film pankromatik peka terhadap
panjang gelombang 0,36 m hingga 0,72m. kepekaannya hampir sama dengan
kepekaan mata manusia.
a. Film Pankromatik Hitam-Putih,
menggunakan film sebagai negatif dan kertas cetak sebagai positifnya
b. Keunggulan Foto Pankromatik
Hitam-Putih dan penggunaannya, kesan rona objek serupa dengan kesan mata
manusia, resolusi spasialnya halus, stabilitas dimensional tinggi sehingga
banyak digunakan dalam bidang foto grametri, film pankromatik hitam-putuh telah
lama dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
c. Cara Analisis, yaitu analisis
monokuler/stereoskop (pengamatan tanpa alat), analisis stereoskopik (pengamatan
menggunakan alat) dan analisis densitometrik (ukuran tingkat kehitaman atau
rona bagi citra hitam-putih).
4.
Foto Pankromatik Berwarna
a. Film pankromatik berwarna,
umumnya diproses menjadi film negatif atau film positif.
b. Pembentukan warna oada foto
pankromatik berwarna, pembentukan warna dapat berupa proses aditif maupun
proses substraktif
c. Keunggulan foto pankromatik
berwarna, pengenalan lebih baik terhadap tipe penggunaan lahan dan penutup
5.
Foto Inframerah Hitam-Putih
a. Film inframerah hitam-putih,
yaitu terdiri dari satu lapis emulsi yang di ikatkan pada alas dan penguatnya
yang alas filmnya terbuat dari selulose asetat/poliester
b. Keunggulan foto inframerah
hitam-putih, yaitu sifat pantulan khusus bagi vegetasi, daya tembusnya yang
besar terhadap kabut tipis, daya serap yang besar terhadap air, kepekaan film
inframerah meliputi hingga saluran ultraviolet
6.
Foto Inframerah Berwarna
a. Film inframerah berwarna,
yaitu berbeda dengan film pankromatik berwarna, film inframerah berwarna
dirancang untuk merekam saluran hijau, saluran merah, dan saluran inframerah
hingga panjang gelombang 0,9 m. Berbedaan lainnya yaitu bahwa filter kuning
pada film inframerah berwarna tidak dipasang diantara lapis peka biru dan peka
hijau melainkan dipasang di luar film. Ada perbedaan lagi yaitu pada urutan
lapis emulsinya.
b. Pembentukan warna pada film
inframerah berwarna, yaitu warana yamg terbentuk pada foto inframerah berwarna
tidak sama pada warna yang tampak pada mata, oleh karena itu maka baik film
maupun fotonya sering disebut film atau foto berwarna semu.
c. Keunggulan foto inframerah
berwarna dan penggunaanya, yaitu keunggulan foto berwarna semu justru terletak
pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu ini
banyak objek yang pengenalannya pada foto menjadi lebih mudah.
7.
Foto Multispektral
Foto multispektral merupakan
keluaran pengindaraan jauh multispektral menurut Rehder 1985, pengindraan jauh
multispektral adalah pengindraan objek dengan menggunakan lebih dari satu
spektrum elektromagnetik yang pengindraannya dilakukan pada saat yang sama dan
dari tempat dan ketinggian yang sama. Foto multispektral merupakan keluaaran
pengindaran jauh multi spektral dengan cara fotografik. Sensornya berupa kamera
multi lensa atau kamera tunggal berlensa jamak.
a. Saluran Biru (0.4 m – 0.5m),
kepekaan film berwarna sama dengan kepekaan mata, maka saluran biru dan wijau
merupakan saluran terbaik untuk mengindra air. Umumnya digunakan untuk
mengindar kelembaban atmosfer, kedalaman air, kekeruan air dan gejala lainnya.
b. Saluran Hijau (0,5m – 0.6m),
memiliki hambatan yang berupa hamburan Rayleigh yang lebih kecil dari hambatan
pada saluran biru, sehingga lebih baik untuk penginraan gejala yang berhubungan
dengan air.
c. Saluran Merah (0.7m - 0,7m),
merupakan foto yang terbaik untuk membedakan vegetasi terhadap ke tanah kering
yang cerah.
d. Saluran Inframerah dekat
(0.7m – 1,1m), bermanfaat untuk mendeteksi tanaman maupun hutan yang
mengalami gangguan seperti penyakit, hama, kekeringa atau gangguan lainnya hal
ini disebabkan oleh nilai pantulan pada vegetasi yang tinggi dibandingkan yang
lainnya.
8.
Foto Strip
Foto Strip dibuat dengan film
yang digerakkan disepanjang sela sempit pada kamera Strip yang kecepataannya
selaras dengan gerak relatif objek terhadap pesawat. Diluar kepentingan militer
foto strip digunakan untuk memperoleh infromasi daerah sempit memanjang yang
pemotretannya harus dilakukan dengan pesawat yang terbang rendah dan dengan
kecepatan tinggi agar tidak terjadi diktosi pada fotonya.
9.
Foto Panoramik
Foto Panoramik digunakan untuk
kepentingan militer. Pemotretannya dilakukan dengan lensa yang selalu bergerak
ke arah kanan dan kiri pesawat, tegak lurus arah terbang pesawat. Disamping
pemotretan dengan lensa yang selalu bergerak, pemotretan panoramik dapat pula
dilakukan dengan lensa tetap yang mana didepan lensa dipasang cermin yang
selalu bergerak untuk menyiam daerah yang dipotret. Foto Panoramik meliput
daerah luas tetapi kerinciannya tinggi karna sudut pandangnya sempit.
10.
Foto Satelit
a. Foto Mercury, foto satelit
pertama yang menggambarkan sebagian permukaan bumi.
b. Foto Gemini, merupakan
lanjutan dari foto mercury
c. Foto Apollo, yaitu pemotretan
otomatis dengan film berwarna, membuat foto satelit dengan kamera, membuat foto
multispektral denag multi kamera.
d. Foto Skylab dirancang untuk
melakukan eksperimen antariksa.
e. Foto Kamera Format Besar
3. Berbagai
Jenis Filter
Filter
adalah pengatur sinar yang masuk ke kamera. Jenis filter ini di antaranya:
1.
Filter
penyerap
2.
filter
penahan gelombang pendek
3.
filter
penerus saluran sempit
4.
filter
penyaring gangguan atmosfer
5.
filter
anti ketidakseragaman
6.
filter
untuk kompensasi warna bagi film berwarna.
Menangkan juga Jackpot hingga ratusan juta rupiah.
ReplyDeleteCustumer Service online kami siap 24jam akan melayani Deposit,
withdraw dan Registrasi anda dengan cepat, ramah, sopan dan
juga profesional.
Kami bertransaksi Menggunakan Bank BCA, BNI, BRI , Danamon , dan Mandiri
Ayo segera daftarkan diri anda di www,pokers1288,pw
(WA : 081910053031)