PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM MATERI STATISTIKA SMP
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
DALAM MATERI STATISTIKA SMP
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikud) Nomor 58 tahun 2014 Matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang termasuk dalam kelompok A wajib pada struktur kurikulum SMP/MTs.
Karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan sangat ditentukan oleh
pelaksanaan pembelajaran matematika pada setiap satuan pendidikan menengah.
Menurut Akbar dkk, pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru
dalam membantu peserta didik memahami atau terampil matematika (Akbar dkk,
2011). Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika diartikan sebagai usaha
guru dalam membantu peserta didik untuk memiliki standar kompetensi lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hasil wawancara
dan analisa penulis di satuan pendidikan, khususnya SMP/MTs menemukan bahwa
pada umumnya persepsi peserta didik terhadap pelajaran matematika dirasakan
sukar, gersang, dan tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal
ini sama dengan yang dikemukakan oleh Sujono bahwa banyak orang menyatakan
bahwa matematika sulit, orang-orang yang tidak menyukai dan tidak dapat
mengerjakan matematika itu mengatakan bahwa matematika itu manfaatnya hanya
sedikit. Persepsi peserta didik dan masyarakat terhadap matematika sebagai mata
pelajaran sulit dan kurang bermanfaat sangat mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran matematika. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika disatuan pendidikan adalah
adanya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam belajar
matematika, yang mengakibatkan pengalaman pembelajaran yang diperoleh peserta
didik tidak bisa bertahan lama, apalagi pengalaman tersebut diharapkan dapat
digunakan dalam menghadapi problema kehidupan sehari-hari peserta didik.
Kesulitan belajar tersebut mengakibatkan banyak peserta didik kurang mampu
memahami materi selanjutnya sehingga prestasinya kurang baik jika menghadapi
Ulangan harian maupun Ulangan Semester. Salah satu Pembelajaran yang selama ini
digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs dan beberapa
satuan pendidikan yang lain adalah pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran
matematika secara konvensional, guru kurang memperhatikan keterkaitan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis proyek
merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan tim pengembang
kurikulum 2013. Berdasarkan pengamatan penulis dalam memfasilitasi guru-guru
pada pelatihan kurikulum 2013, sebagian besar guru masih kesulitan dalam
menerapkan model pembelajaran ini. Rumusan masalah yang akan dikaji dalam
tulisan ini adalah (1) apa itu model pembelajaran berbasis proyek (2) bagaimana
menerapkannya dalam pembelajaran serta (3) bagaimana sistem penilaian model
pembelajaran berbasis proyek 3 berdasarkan kurikulum 2013? Dalam tulisan ini
penulis akan menyajikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada
materi Statistika kelas VII SMP/MTs.
A.
Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Dibanyak
negara maju, pembelajaran berbasis proyek telah banyak diterapkan. Meski
demikian, dalam pelaksanaanya pembelajaran ini tidak selalu efektif. Dengan
alasan itulah banyak praktisi pendidikan mengubah nama pembelajaran tersebut
agar citra pembelajaran
yang
menekankan praktik-praktik kualitas unggul dan pendekatan baru ini tetap
terjaga.
Di
Australia model pembelajaran berbasis proyek di sebut dengan rich task.
Di Ninestiles School Birmingham, Inggris disebut dengan reality-base learnig.
Di Kent, Homewood School Inggris, pembelajaran ini disebut dengan total
learning. Oleh Bellanca dalam Rajabi (2014), pembelajaran berbasis proyek
ini disebut dengan pembelajaran yang diperkaya atau enriched learning.
Buku materi pelatihan guru kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs yang
diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan dan kebudayaan (BPSDMPK dan PMP)
tahun 2013 menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek
merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktivitas secara nyata. Menurut Rajabi (2014) langkah-langkah umum
pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut.
1.
Timbulnya masalah dari para peserta didik. Dalam hal ini terkait dengan cara
mengahadapi masalah, mendefinisikan masalah dan mengkatagorikannya.
2.
Memunculkan sebuah proyek sebagai alternatif pemecahan masalah.
3.
Pembentukan tim pembelajaran kolaboratif/kooperatif untuk menyelesaikan
masalah.
4.
Setelah kajian lebih lanjut dalam tim mereka, para peserta didik yang cepat
belajar membantu rekannya yang lambat belajar sehingga tidak mengganggu
kelangsungan proyek.
5.
Mengerjakan serangkaian tugas berkelanjutan bagi semua anggota tim yang
memungkinkan terciptanya hasil pemikiran peserta didik. Hasil pemikiran
tersebut harus nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan.
Berdasarkan materi pelatihan
kurikulum 2013 mata pelajaran matematika SMP/MTs yang diterbitkan BPSDMPK dan
PMP Kemendikbud, Sintaks pembelajaran matematika berbasis proyek adalah:
Kompetensi Dasar dari Kompetensi
Inti Keterampilan pada materi statistika kelas VII yaitu: Mengumpulkan,
mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, maka disusun
Indikator sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan data melalui wawancara/angket/observasi.
2.
Mengolah data yang telah dikumpulkan
3.
Menyajikan data dalam bentuk table umum
4.
Menyajikan table hasil pengolahan data
5.
Menyajikan data dalam bentuk diagram garis
6.
Menyajikan data dalam bentuk diagram batang
7.
Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkarang
8.
Menginterpretasikan data hasil observasi.
Model pembelajaran berbasis proyek
biasanya diterapkan pada pertemuan terakhir dari suatu materi pembelajaran.
Pada pertemuan yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran diarahkan untuk menerapkan konsep atau pengetahuan yang sudah diperoleh
pada pertemuan sebelumnya. Dalam kurikulum 2013, kita mengenal kompetensi dasar
yang diturunkan dari kompetensi inti (KI) 3, yaitu pengetahuan sedangkan
kompetensi dasar yang diturunkan dari kompetensi inti (KI) 4 yaitu
Keterampilan. Model pembelajaran berbasis proyek biasanya digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diturunkan dari KI 4 yaitu keterampilan.
Contoh penerapan yang akan diuraikan
berupa Langkah-langkah pembelajaran matematika pada materi statistika kelas VII
SMP menggunakan pembelajaran berbasis proyek (pertemuan 5 dan 6) adalah sebagai
berikut:
a.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1.
Guru mengajukan pertanyaan awal yang mempu membuka pikiran awal peserta didik
misalnya:
(i) Berapakah kira-kira rata-rata
jumlah penumpang setiap harinya?
(ii) Kapan Jumlah penumpang paling
banyak?
(iii)Kapan jumlah penumpang paling
sedikit?
2.
Guru menyampaikan jenis proyek yang akan dibuat adalah mengumpulkan data,
mengolah data, dan menyajikan data penumpang pada Perusaahaan Armada Bus tujuan
Makassar-Toraja pada bulan Agustus 2014.
b.
Mendesain Perencanaan Proyek
Langkah-langkah
pembelajaran pada tahap ini adalah:
1. Guru
membagi peserta didik menjadi 5 kelompok kerja, kemudian masingmasing kelompok
akan mengamati 1 perusahaan armada bus Makassar-Toraja.
2. Guru
memberi deadline waktu penyelesaian proyek.
3. Guru mengorganisasi tugas proyek yang harus
diselesaikan peserta didik secara berkelompok.
4. Setiap kelompok akan mengunjungi perwakilan perusahaan armada
sesuai dengan yang ditugaskan.
5. Setiap kelompok mendiskusikan deskripsi kegiatan pada tahap
pengumpulan data berupa: daftar penumpang selama bulan Agustus 2014 melalui
angket/observasi/wawancara dengan petugas perusahaan armada.
6. Setiap kelompok mendiskusikan tentang data apa saja yang perlu
mereka tanyakan pada saat pengumpulan data dan menuliskan pada lembar kerja,
untuk membantu peserta didik mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan.
7. Setiap kelompok mendiskusikan desain dan rencana proyek dan
menuangkannya dalam lembar kerja proyek. Tidak masalah lembar kerja proyek
setiap kelompok berbeda
8. Jika peserta kesulitan
menyusun lembar kerja proyek, maka guru menyiapkan alternative lembar kerja
proyek.
9. Untuk proyek yang sifatnya lebih kompleks dan lebih besar,
perencanaan proyek bisa dituangkan dalam bentuk proposal proyek.
c. Menyusun Jadwal
Langkah-langkah pembelajaran pada fase menyusun jadwal:
1.
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk menyusun jadwal proyek
2.
Setiap kelompok
mendiskusikan Jadwal Proyek
3.
Setiap kelompok menuangkan hasil
diskusi ke dalam format/table jadwal proyek, sehingga memungkinkan setiap
kelompok memiliki format yangberbeda.
4.
Guru memberi bimbingan
peserta didik dalam menyusun jadwal proyek, sehingga meskipun setiap kelompok
memiliki format jadwal berbeda tetapi substansinya sama untuk menyelesaikan
tugas proyek.
5.
Jika peserta kesulitan
menyusun jadwal, maka guru menyiapkan alternative lembaran/format Jadwal
proyek. Pada akhir kegiatan pembelajaran pertemuan 4, guru harus mengecek
kesiapanpeserta didik dalam melaksanakan tugas proyek. Kesiapan pelaksanaan
proyek tersebut, terkait dengan aturan main, distribusi penugasan, jadwal,
lembar kerja, alat dan bahan yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas
proyek. Pada tahap memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, pembelajaran
dilakukan di luar jam pelajaran. Tahap ini berlangsung selama seminggu hingga
masuk pada pertemuan ke 6.
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Langkah-langkah pembelajaran pada tahap memonitor peserta didik
dan kemajuan proyek adalah:
1.
Guru mengawasi kerja proyek
setiap kelompok dengan melihat kekompakan kerja tiap kelompok.
2.
Guru mengarahkan setiap
kelompok untuk selalu bekerjasama dan kompak.
3.
Guru memantau penyelesaian
proyek setiap saat, dan menyesuaikan dengan jadwal, jika ada kegiatan yang
belum terlaksana sesuai jadwal , maka guru membimbing mereka untuk
menyelesaikannya.
4.
Guru menyiapkan instrument
dan rubric penilaian yang akan dijadikan acuan dalam melakukan penilaian
autentik
5.
Selama peserta didik
menyelesaikan tugas proyek, guru mengamati sambil melakukan penilaian Autentik
menggunakan instrument dan rubric yang sudah digunakan sebelumnya.
6.
Guru memfasilitasi peserta
didik dalam membuat laporan, termasuk melaporkan proses berlangsungnya tugas
proyek serta menceriterakan hambatan dalam mengerjakan tugas proyek sebagai
bahan umtuk refleksi kegiatan pada akhir pembelajaran.
7.
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk menyiapkan materi presentasi, yang akan disajikan pada pertemuan ke
6. Tahap selanjutnya menguji hasil, dilaksanakan pada pertemuan ke 6.
e. Menguji hasil
Langkah-langkah pembelajaran pada tahap menguji hasil adalah:
1.
Guru memfasilitasi setiap
kelompok mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk
dalam bentuk presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah
dinding atau internet).
2.
Guru memfasilitasi kelompok
lain untuk memberi tanggapan.
3.
Guru memberi penguatan
terhadap hasil sajian masing-masing kelompok.
4.
Guru memfasilitasi setiap
kelompok untuk memperbaiki tugas berdasarkan masukan dan hasil diskusi kelas.
f. Mengevaluasi Pengalaman
Langkah-langkah pembelajaran pada tahap mengevaluasi pengalaman
adalah:
1.
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk menulis pengalaman masing-masing selama menjalankan tugas proyek.
2.
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk menyampaikan hasil pengalaman masing-masing di depan kelas.
3.
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran statistika melalui model
pembelajaran berbasis proyek.
4.
Guru memberi penguatan
terhadap materi statistika secara keseluruhan.
Menangkan juga Jackpot hingga ratusan juta rupiah.
ReplyDeleteCustumer Service online kami siap 24jam akan melayani Deposit,
withdraw dan Registrasi anda dengan cepat, ramah, sopan dan
juga profesional.
Kami bertransaksi Menggunakan Bank BCA, BNI, BRI , Danamon , dan Mandiri
Ayo segera daftarkan diri anda di www,pokers1288,pw
(WA : 081910053031)